Yesus
Kristus disebut RAJA DAMAI. Mengapa dikatakan sebagai Raja Damai?
Karena kelahiranNya ke dunia mempunyai misi yang besar yaitu
memperdamaikan hubungan Allah dengan manusia, yang sudah terputus oleh
karena dosa. Bukan cuma putus, tetapi Allah dengan manusia bermusuhan.
Sebab itulah, Dia datang untuk memulihkan hubungan yang sudah terputus
tersebut, yaitu melalui kematianNya di atas kayu salib. Sejak itu damai
kembali di hati manusia, dan menjadi milik orang yang berkenan
kepadaNya. Yesus datang membawa perdamaian, bukan hanya antara manusia
dengan Allah, tetapi juga manusia dengan sesamanya.APAKAH DAMAI
SEJAHTERA?
Dalam Perjanjian Lama, damai sejahtera dipakai kata “Shalom” yang
artinya sejahtera rohani dan jasmani, tubuh sehat, rumah tangga bahagia.
Itulah damai yang Tuhan berikan kepada umatNya.
Dalam Perjanjian Baru, damai sejahtera dipakai kata “Eirene” yang
mengandung arti kesatuan, keharmonisan. Sebab itu, damai dan kerukunan
itu tidak bisa dipisahkan. Jika keluarga rukun maka akan ada damai
sejahtera sebaliknya jika tidak rukun tidak ada yang namanya damai
sejahtera.
Damai sejahtera inilah yang dicari manusia. Damai sejahtera sangat
penting, namun sayang, damai sejahtera tidak dapat dibeli. Sebab damai
sejahtera hanya diberikan oleh Tuhan. Tuhan adalah sumber damai
sejahtera, sebab itu jika kita ingin damai sejahtera, kita harus datang
kepada sumbernya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ketika mau naik ke surga,
Dia tinggalkan damai sejahtera itu bagi kita (Yoh. 14:27) dan damai yang
diberikan adalah damaiNya sendiri. Sekarang masalahnya, apakah damai
sejahtera itu masih ada di hati kita? Jangan sampai damai sejahtera itu
meredup, bahkan hilang dari hati kita.
MENGAPA DAMAI SEJAHTERA HILANG?
1. Karena ada DOSA (Mzm. 32:3-5)
Dosa adalah penyebab hilangnya damai sejahtera itu. Ada satu
prinsip yaitu, damai dan kebenaran tidak bisa dipisahkan, di mana ada
kebenaran di situ timbul damai sejahtera (Yes. 32:17). Jika kita hidup
benar, maka damai itu pasti akan mengiringi. Tetapi jika kita tidak
berjalan dalam kebenaran, maka damai sejahtera itu akan hilang.
2. TIDAK BERJALAN DALAM PIMPINAN ROH KUDUS (Kol. 3:15)
Tuhan telah memberikan pedoman untuk memimpin langkah kehidupan
kita, yaitu damai sejahtera yang ada di dalam hati kita. Tetapi
seringkali kita abaikan, dan hal ini menyebabkan kita mengalami banyak
masalah. Sebab itu, biarlah kita mau ijinkan damai sejahtera itu
memimpin langkah kehidupan kita.
3. TIDAK PERCAYA KEPADA FIRMAN ALLAH (Yes. 26:3, 4)
Kepercayaan kepada Firman Allah, membuat kita tinggal dalam damai
sejahtera. Sebab itu mari kita mau percaya sepenuhnya kepada Firman
Allah.
Damai sejahtera harus terus ada di dalam kehidupan kita, jangan
sampai hilang, sebab kita dipanggil menjadi oleh Tuhan untuk menerima
damai sejahtera (1Kor. 7:15b). Dan biarlah Tuhan mengaruniakan damai
sejahtera secara terus menerus di dalam kehidupan kita (2Tes. 3:16).
sumber: Gpdi Lembah dieng
No comments:
Post a Comment