Thursday, 28 November 2013

PENYEBAB DAMAI SEJAHTERA HILANG

Yesus Kristus disebut RAJA DAMAI. Mengapa dikatakan sebagai Raja Damai? Karena kelahiranNya ke dunia mempunyai misi yang besar yaitu memperdamaikan hubungan Allah dengan manusia, yang sudah terputus oleh karena dosa. Bukan cuma putus, tetapi Allah dengan manusia bermusuhan. Sebab itulah, Dia datang untuk memulihkan hubungan yang sudah terputus tersebut, yaitu melalui kematianNya di atas kayu salib. Sejak itu damai kembali di hati manusia, dan menjadi milik orang yang berkenan kepadaNya. Yesus datang membawa perdamaian, bukan hanya antara manusia dengan Allah, tetapi juga manusia dengan sesamanya.APAKAH DAMAI SEJAHTERA?
    Dalam Perjanjian Lama, damai sejahtera dipakai kata “Shalom” yang artinya sejahtera rohani dan jasmani, tubuh sehat, rumah tangga bahagia. Itulah damai yang Tuhan berikan kepada umatNya.
    Dalam Perjanjian Baru, damai sejahtera dipakai kata “Eirene” yang mengandung arti kesatuan, keharmonisan. Sebab itu, damai dan kerukunan itu tidak bisa dipisahkan. Jika keluarga rukun maka akan ada damai sejahtera sebaliknya jika tidak rukun tidak ada yang namanya damai sejahtera.
    Damai sejahtera inilah yang dicari manusia. Damai sejahtera sangat penting, namun sayang, damai sejahtera tidak dapat dibeli. Sebab damai sejahtera hanya diberikan oleh Tuhan. Tuhan adalah sumber damai sejahtera, sebab itu jika kita ingin damai sejahtera, kita harus datang kepada sumbernya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ketika mau naik ke surga, Dia tinggalkan damai sejahtera itu bagi kita (Yoh. 14:27) dan damai yang diberikan adalah damaiNya sendiri. Sekarang masalahnya, apakah damai sejahtera itu masih ada di hati kita?  Jangan sampai damai sejahtera itu meredup, bahkan hilang dari hati kita.


MENGAPA DAMAI SEJAHTERA HILANG?

1. Karena ada DOSA (Mzm. 32:3-5)
    Dosa adalah penyebab hilangnya damai sejahtera itu. Ada satu prinsip yaitu, damai dan kebenaran tidak bisa dipisahkan, di mana ada kebenaran di situ timbul damai sejahtera (Yes. 32:17). Jika kita hidup benar, maka damai itu pasti akan mengiringi. Tetapi jika kita tidak berjalan dalam kebenaran, maka damai sejahtera itu akan hilang.


2. TIDAK BERJALAN DALAM PIMPINAN ROH KUDUS (Kol. 3:15)
    Tuhan telah memberikan pedoman untuk memimpin langkah kehidupan kita, yaitu damai sejahtera yang ada di dalam hati kita. Tetapi seringkali kita abaikan, dan hal ini menyebabkan kita mengalami banyak masalah. Sebab itu, biarlah kita mau ijinkan damai sejahtera itu memimpin langkah kehidupan kita.


3. TIDAK PERCAYA KEPADA FIRMAN ALLAH (Yes. 26:3, 4)
    Kepercayaan kepada Firman Allah, membuat kita tinggal dalam damai sejahtera. Sebab itu mari kita mau percaya sepenuhnya kepada Firman Allah.

    Damai sejahtera harus terus ada di dalam kehidupan kita, jangan sampai hilang, sebab kita dipanggil menjadi oleh Tuhan untuk menerima damai sejahtera (1Kor. 7:15b). Dan biarlah Tuhan mengaruniakan damai sejahtera secara terus menerus di dalam kehidupan kita (2Tes. 3:16).  


sumber:  Gpdi Lembah dieng

MELAWAN PENCOBAAN

   Kemenangan  dalam Yesus Kristus sepertinya mudah untuk kita perkatakan ketika kita sedang mendengarkan khotbah yang penuh kuasa di gereja atau ketika kita sedang bersaat teduh di rumah.Namun bagaimana ketika kita sedang menghadapi tantangan di tempat kerja,konflik dalam keluarga atau pergumulan pribadi? Bagaimana engkau dapat mengalami kemenangan di tengah-tengah panasnya keadaan sekitarmu sehari-hari.
   Alkitab mengatakan bahwa Yesus dicobai dengan segala cara,Namun Ia tidak jatuh ke dalam dosa.Kita sungguh-sungguh dapat merasa tenang jika kita menyadari bahwa Dia mengerti pencobaan-pencobaan yang kita hadapi dalam hidup kita dan Dia sanggup menolong kita ketika kita dicobai. 

   Bagaimana kita dapat melawan pencobaan dalam hidup kita?

1). DOA (Matius 26:40,41)
      Ketika Yesus tiba di taman getsemani,Dia meminta kepada petrus dan kedua anak Zebedeus untuk berjaga-jaga dan berdoa bersamaNya.Yesus akan menghadapi suatu siksaan yang berat dalam hidupNya.Sebagai manusia 100 %,Yesus juga memerlukan kekuatan untuk menghadapi penyaliban yang kejam di kalvari.Dia sunguh-sungguh merasa sedih dan takut.Dia berdoa 3 kali kepada Bapa,berserah kepada kehendak Bapa.Namun ketika Dia kembali kepada murid-murdNya,mereka sedang tidur.Yesus berkata kepada mereka,tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?Roh memang penurut tetapi daging lemah.
Dampak dari penyalibanNya akan segera menggoyahkan iman kebanyakan dari murid-muridNya.Petrus,kemudian menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok.Yesus tahu bahwa murid-muridNya perlu diperkuat dengan doa.Doa dapat memberi kita kuasa dengan kekuatan spiritual untuk melawan cobaaan.

2). Memperlangkapi diri dengan senjata Allah (Efesus 6:13-17)


      Disuatu musim semi,ketika raja-raja sedang pergi berperang,Raja Daud tinggal di Yerusalem.Suatu malam,dia bangun dari ranjangnya dan melihat Betsheba  yang sedang mandi.Itulah awal mula dimana Raja Daud jatuh kedalam pencobaanDia berada dalam keadaan santai,dia tidak mengenakan selengkap senjata Allah.
      Firman Allah menasehati kita untuk mengenakan selengkap senjata Allah agar kita dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.Peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging,namun melawan pemerintah-pemerintah,penguasa-penguasa,penghulu-penghulu dunia yang gelap,roh-roh jahat di udara.Karena itu,kita perlu mengenakan ikat pinggang kebenaran sehingga kita tidak akan ditipu oleh tipu muslihat iblis,bajuzirah keadilan untuk menjaga hati kita dari ketidakadilan,dan kaki kita berkasutkan kerelaan untuk membritakan injil damai sejahtera.Selain itu,pakailah perisai iman,iman di dalam Tuhan bahwa Ia sanggup menolong kita untuk melawan cobaan.Kenakanlah ketopong keselamatan dengan mempercayai bahwa Yesus telah disalibkan untuk dosa kita sekali untuk selamanya,dan kenakanlah pedang Roh,yaitu Firman Tuhan sehingga kita dapat berdiri teguh melawan cobaan.

3). Melarikan Diri (2 Timotius 2:22)
      Pikiran-pikiran dan keinginan jahat dapat memasuki pikiran seseorang,inilah awal mula dari pencobaan.Pencobaan itu sendiri belum merupakan dosa.Namun,jika kita terus berdiam dalam pikiran-pikiran tersebut,dengan membiarkan pikiran dan keinginan jahat itu terus berputar dalam otak kita,ini merupakan dosa.
      Ketika orang kristen duniawi mulai "melihat-lihat" dosa,dia telah membuka pintu bagi pekerjaan daging.Ini sering membawa kepada dosa.Salah satu cara efektif untuk melawan cobaan adalah bukan dengan konfrontasi namun dengan melarikan diri dari pencobaan tersebut.Melarikan diri bukanlah tanda bahwa kita lemah namun merupakan cara yang bijaksana untuk mencegah masuknya dosa.Satu contoh klasik dari Alkitan adalah yusuf,dia melarikan diri daro istri potifar ketika dicobai olehnya.Kita juga perlu "melarikan diri" dari progaram TV,website,dan gambar-gambar yang tidak seharusnya kita lihat.,yang dapat menyebabkan kita dicobai.Melarikan diri dari tempat-tempat atau orang-orang yang dapat menyebabkan kita jatuh kedalam pencobaan.

sumber: warta minggu november 2013