Orang benar tidak akan berpikiran bahwa ia yang paling benar.
Orang yang merasa benar, di dalam pikirannya hanya dirinya yang paling benar.
Orang benar akan menyadari kesalahannya.
Orang yang merasa benar, tidak merasa perlu mengaku salah.
Orang benar setiap saat akan berintrospeksi diri dan merendahkan hati.
Orang yang merasa benar, tidak perlu berintrospeksi.
Karena sudah merasa benar, maka selalu tinggi hati.
Orang benar memiliki kelembutan hati, maka ia akan dapat menerima
masukan dan kritikan dari siapa saja, termasuk dari seorang anak kecil
sekali pun.
Orang yang merasa benar, hatinya lebih keras dari batu.
Karena itu tak ada masukan dan kritikan yang akan berkenan di hatinya.
Orang benar akan selalu menjaga perilakunya dengan benar.
Berkata-kata dengan penuh kehati-hatian dan selalu berpikir benar.
Orang merasa benar, bisa berpikir, berkata dan berbuat sekehendak hatinya tanpa mempedulikan orang lain.
Filipi 4:8
"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia,
semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah
semuanya itu."
Pada akhirnya, orang benar akan dihormati, dicintai dan disegani oleh hampir semua orang.
Namun orang yang hidupnya selalu merasa benar hanya akan disanjung oleh
orang-orang yang berpikiran sempit yang sepemikiran dengannya dan
orang-orang yang ingin memanfaatkan dirinya.
Termasuk tipe yang manakah kita?
Apakah kita ini orang benar atau hanya merasa benar?
Tidak perlu mengarahkan telunjuk kepada orang lain,
Tidak perlu malu mengakui,
Tak usah sembunyi,
Heningkan hati,
Biarkan nurani yang mengkoreksi...
Mari sama-sama bercermin,
Dan berusaha berjalan ke arah yang benar. Hanya dengan menjadi pelaku
firmanlah yang dapat membentuk kita jadi orang benar, karena firman
itulah kebenaran.
Yohanes 17:17b
"firman-Mu adalah kebenaran."
Selamat menghidupi kebenaran para sahabat.., Shalom (שלום)
No comments:
Post a Comment